Resilience : Kepribadian

DEFINISI RESILIENCE

Resiliensi adalah Kemampuan untuk ‘bangkit kembali’ dari pengalaman negatif yang mencerminkan kualitas bawaan dari individu atau merupakan hasil dari pembelajaran dan pengalaman.

LEVEL RESILIENSI

Menurut O’Leary dan Ickovics (dalam Coulson) antara lain yaitu :
1. Succumbing (mengalah) = kondisi yang menurun, individu mengalah atau menyerah setelah menghadapi suatu ancaman atau keadaan yang menekan. Level ini merupakan kondisi menemukan atau mengalami kemalangan yang terlalu berat bagi mereka. Pada level ini berpotensi mengalami depresi, narkoba dan pada tataran ekstrim seperti bunuh diri.


2. Survival (bertahan) = individu tidak dapat meraih atau mengembalikan fungsi psikologis dan emosi yang positif setelah dari kondisi yang menekan. Individu dalam level ini bisa mengalami perasaan, perilaku dan kognitif yang negatif yang berkepanjangan seperti menarik diri dalam hubungan sosial, berkurangnya kepuasan kerja dan bahkan menjadi depresi.


3. Recovery (pemulihan) = individu mampu pulih kembali (bounce back) pada fungsi psikologis dan emosi secara wajar dan mampu beradaptasi dalam kondisi yang menekan, walaupun masih menyisihkan efek dari perasaan negative yang di alaminya (menunjukkan diri mereka sebagai individu yang resilien).


4. Thriving (berkembang pesat) = individu tidak hanya mampu kembali pada level fungsi sebelumnya setelah menghadapi kondisi yang menekan, namun mereka mampu melampaui level ini pada beberapa respek. Hal ini dapat termanifestasi pada perilaku, emosi dan kognitif.

CIRI-CIRI INDIVIDU YANG MEMILIKI RESILIENCI KEPRIBADIAN
1. Individu memiliki kepribadian tangguh,
2. Individu memiliki kemampuan self-enchancement (meningkatkan diri)
3. Individu mampu meningkatkan diri secara represif
4. Individu memiliki emosi positif
5. Memiliki control
6. Mengetahui cara-cara membentengi diri dari stress

ASPEK – ASPEK PEMBENTUK RESILIENSI
Menurut Reivich dan Shatte (2002) terdapat 7 aspek, yaitu :
1. Emotion Regulation, kemampuan untuk tetap tenang di bawah kondisi yang menekan

2. Impulse control, kemampuan individu dalam mengendalikan keinginan, kesukaan, atau tekanan yang timbul dalam individu

3. Opimtisme, yaitu sikap ketika individu melihat bahwa ia dapat memiliki masa depan yang cemerlang.


4. Causal analysis, kemampuan individu dalam mengidentifikasi penyebab atau faktor permasalahan yang sedang dihadapi secara akurat dan benar.


5 Emphaty, kemampuan psikologis yang dimiliki individu atau emosional yang diperlihatkan kepada orang lain.


6. Self efficacy, merupakan keberhasilan individu dalam memecahkan sebuah masalah yang sedang dihadapi. Dalam self efficacy terdapat keyakinan bahwa individu tersebut mampu menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya dengan mencapai sebuah kesuksesan.


7. Reaching out, kemampuan individu untuk meningkatkan faktor-faktor yang positif dalam kehidupannya yang meliputi keberanian individu untuk memecahkan tekanan yang menghadang dalam kehidupan.

1 Komentar

  1. avatar Delima citra Delima citra berkata:

    Sangat bermanfaat

    Suka

Tinggalkan Balasan ke Delima citra Batalkan balasan