A. Regulasi Diri : Self Regulated Learning
°Pengertian
Self-relugated learning ialah kegiatan dimana individu yang belajar secara aktif sebagai pengatur proses belajarnya sendiri mulai dari merencanakan, memantau, mengontol, dan mengevaluasi dirinya secara sistematis untuk mencapai tujuan dalam belajar, dengan menggunakan berbagai strategi, baik kognitif, motivasional maupun perilakunya.
° Aspek self regulated learning
Menurut Zimmerman (1989), self-regulated learning terdiri dari tiga aspek umum pembelajaran akademis, yaitu :
1. Kognisi : dalam self-relugated learning adalah kemapuan individu dalam merencanakan, mengatur, menginstruksi diri, memonitor, dan melakukan evaluasi dalam aktivitas belajar.
2. Motivasi : dalam self-relugated learning ini merupakan pendiring (drive) yang ada pada diri individu yang mencangkup terhadap efikasi diri, kompetensi otonomi yang dimiliki dalam aktivitas belajar.
3. Perilaku : dalam self-relugated learning ini merupakan upaya individu untuk mengatur diri, menyeleksi, dan memanfaatkan lingkungan maupun menciptakan lingkugan yang mendukung aktifitas belajar.
° Strategi self regulated learning
Strategi self-relugated learning adalah himpunan rencana yang dapat digunakan pelajar agar mencapai tujuan. Penggunakan strategi self-relugated learning ini juga dapat mengurangi kecemasan dan meningkatkan self efficacy, yang secara langsung berhubungan dengan pencapaian tujuan dan prestasi akademik. Strategi tersebut atara lain :
1) Strategi untuk optimalisasi fungsi personal (personal function), meliputi:
– Organizing and transforming (pengorganisasian dan transformasi) siswa menelaah kembali materi-materi pembelajaran untuk meningkatkan pemelajaran.
– Goal setting and planning (penetapan tujuan dan perencanaan). Penetapan tujuan belajar serta merencanakan urutan, waktu, dan penyelesaian aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan tujuan.
– Rehearsing and memorizing (melatih dan menghafal) berusaha berlatih dan menghafal materi.
2) Strategi untuk optimalisasi fungsi tingkah laku (behavioral function), meliputi:
– Self-evaluating (evaluasi diri). Seseorang melakukan evaluasi terhadap kualitas atau kemajuan dari pekerjaanya.
– Self-consequeting (konsekuensi diri). Seseorang membayangkan reward atau punishment yang didapat jika memperoleh kesuksesan atau kegagalan.
3) Strategi untuk optimalisasi fungsi lingkungan (environmental function), meliputi:
– Seeking information (pencarian informasi). Seseorang berusaha untuk mencari informasi lebih lengkap dari sumber-sumber non sosial.
– Keeping record and self monitoring (pembuatan catatan dan mengamati diri). Berusaha untuk mencatat berbagai kejadian atau hasil yang diperoleh dalam proses belajar.
– Environmental structuring (penyusunan lingkungan).berusaha untuk memilih atau mengatur lingkungan fisik sehingga proses belajar menjadi lebih mudah.
– Seeking social assistance (pencarian bantuan sosial).berusaha mencari bantuan dari teman sebaya, guru, atau orang dewasalainnya yang dianggap bisa membantu.
– Reviewing record (melihat kembali catatan. Berusaha melihat kembali catatan untuk menghadapi ujian)
B. Manajemen Waktu
° Pengertian
Manajemen waktu adalah tindakan atau proses perencanaan dan pelaksanaan pantauan sadar atas sejumlah waktu yang digunakan untuk aktivitas khusus, terutama untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan produktivitas (Singh & Jain, 2013).
° Prinsip Manajemen Waktu
Grohar-Murray (1997) menyatakan terdapat dua prinsip manajemen waktu, yaitu :
1) Perencanaan Waktu
– Jelas, dalam mengidentifikasi pekerjaan yang dilakukan.
– Realistis, dalam arti berdasarkan pemikiran dalam mengatur jadwal, bila Anda baru saja menyelesaikan tugas, jangan memaksa diri untuk menyelesaikan tugas yang selanjutnya. Jadi, jangan sampai Anda terkekang dengan jadwal yang anda buat tersebut.
– Fleksibel, jadwal kegiatan yang telah dibuat hendaknya dapat diubah sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi serta dapat mengantisipasi perubahan yang ada.
– Berkesinambungan, artinya perencanaan jadwal kegiatan pimpinan berjalan terus menerus sehingga stagnan atau berhenti pada periode tertentu.
2) Pengorganisasian Waktu
– Membuat daftar kerja yang dilakukan
– Menetapkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut
– Mengatur jumlah yang terlibat dalam tugas tersebut
– Menetapkan/menentukan skala prioritas pada kegiatan penting dan mendesak, juga terhadap kegiatan yang tidak mendesak atau dapat ditunda. Tips menetapkan/menentukan skala prioritas antara lain:
* Mengetahui pekerjaan
*Berkonsentrasi pada kekuatan. Pelajari apa yang menjadi SWOT diri kalian:
Strengths/Kekuatan,
Weakness/Kelemahan,
Opportunities/Kesempatan,
Threats/Ancaman.
* Mengatur aktivitas berdasarkan skala prioritas.
° Strategi Manajemen Waktu
a. Penetapan prioritas : menyusun tanggung jawab dan tugas-tugas berdasarkan urutan kepentingannya.
b. Penjadwalan : alokasi waktu untuk melaksanakan tanggung jawab yang diprioritaskan.
c Pelaksanaan : penerapan jadwal yang dibuat, dengan tindakan.
d. Evaluasi : proses yang teratur dan sistematis sebagai tolak ukur mengenai hal yang telah dilakukan.
C. Manajemen Diri
° Pengertian
Manajemen diri merupakan pengendalian diri terhadap pikiran, ucapan, dan perbuatan yang dilakukan, sehingga mendorong pada penghindaran diri terhadap hal-hal yang tidak baik dan peningkatan hal yang baik dan benar, manajemen diri juga sebuah proses merubah “totalitas diri” baik dari segi intelektual, emosional, spiritual, dan fisik agar sasaran kita tercapai.
° Strategi Manajemen Diri
Gie dalam Rindanda (2006) :
1. Motivasi diri : dorongan psikologis yang berasal dari dalam diri yang merangsang seseorang untuk bisa melakukan hal guna mencapai tujuan.
2. Pengorganisasian diri : melakukan pengaturan pikiran, energi, waktu dalam hidup dengan baik.
Pengendalian diri : tekat untuk mengelola kemauan, memacu semangat, dan mengerahkan tenaga untuk melaksanakan apa yang harus dikerjakan.
D. Locus Of Control
° Pengertian
Locus of control adalah keyakinan seseorang terhadap sumber–sumber yang mengontrol kejadian–kejadian dalam hidupnya, yaitu apakah kejadian-kejadian yang terjadi pada dirinya di kendalikan oleh kekuatan dari luar dirinya.
° Orientasi Locus Of Control
a. Locus of control internal : adalah keyakinan bahwa keberhasilan yang diraih sebanding dengan usaha yang mereka lakukan dan sebagian besar dapat mereka kendalikan. Individu dengan kecendrungan locus of control internal memiliki keyakinan individu bahwa kejadian yang dialami merupakan akibat dari perilaku dan tindakan nya sendiri.
b. Locus of control eksternal : meyakini bahwa kekuasaan orang lain, takdir dan kesempatan merupakan faktor utama yang memengaruhi apa yang dialami, memiliki kendali yang kurang baik terhadap perilakunya sendiri cendrung dipengaruhi oleh orang lain, sering sekali tidak yakin dengan apa yang dilakukan tidak berhasil
Pas bgt LG cari materi ini., Makasii
SukaSuka